Kisah Teladan Akhlak Nabi Muhammad Saw dari masa kanak-kanak hingga dewasa

kisah teladan perjalanan serta Akhlak Nabi Muhammad Saw dari masa kanak-kanak hingga dewasa hingga diangkat menjadi Rasul lengkap

kisah akhalak nabi muhammad saw
Akhlak Nabi Muhammad Saw dari masa kanak-kanak hingga dewasa-Saat ini kita telah memasuki bulan Muharram. Itu artinya, kita telah melangkah ketahun yang baru dan telah meninggalkan tahun yang lalu.

Namun, mari kita tengok kebelakang sejenak, sudahkah sikap dan akhlak  kita baik, sudahkah iman dan taqwa kita baik. Untuk mengintropeksi diri agar dapat menjadi lebih baik ditahun baru ini mari kita simak sejenak kisah Akhlak nabi Muhammad saw dari kanak-kanak hingga dewasa.

Dengan harapan kita dapat memetik pelajaran dari kisah tersebut dan dapat mengamalkannya di kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah kisah Akhlak Nabi Muhammad Saw dari masa kanak-kanak hingga dewasa, selamat membaca!

Kisah Teladan Akhlak Nabi Muhammad Saw dari masa kanak-kanak hingga dewasa

Dalam perjalanan hidupnya sejak masih kanak-kanak hingga dewasa dan hingga beliau diangkat menjadi seorang Rasul, beliau terkenal sebagai seorang yang jujur, berbudi luhur dan mempunyai kepribadian yang tinggi.

BACA JUGA:
5 Waktu tidur yang dilarang Rasulullah saw

Tak ada satupun tingkah lakunya yang tercela yang dapat dituduhkan kepadanya. Beliau tidak terpengaruh dengan kebiasaan buruk penduduk kota mekkah khususnya pemuda-pemuda pada masa itu yang gemar berfoya-foya serta mabuk-mabukan.

Karena demikian jujurnya perbuatan dan perkataannya, maka beliau diberi julukan "al-amin" artinya orang yang dapat dipercaya. Ahli sejarah mengatakan, bahwa nabi Muhammad saw. sejak kecil tidak pernah menyembah berhala, dan tidak pula memakan daging yang disembelih untuk korban berhala-berhala seperti lazimnya orang Arab jahiliyah pada masa itu.

Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari beliau berusah mencari nafkah sendiri, sebab orang tuanya tidak meninggalkan harta warisan yang cukup. Dan setelah beliau menikah dengan Siti Khadijah, beliau berserikat dengan isterinya itu, dalam perdaganga dan terkadang berserikat dengan orang lain.

BACA JUGA:
Ikuti Gaya hidup sehat ala Rasulullah saw

Sebagai seorang, yang akan menjadi pembimbing umat manusia, beliau memiliki bakat-bakat dan kemampuan jiwa yang besar, kecerdasan fikiran, ketajaman otak, kelembutan perasaan, kekuatan ingatan, kecepatan tanggapan, serta mendapat pengolahan yang sempurna dalam jiwanya.

Beliau mulai menyiapkan diri (bertahan nuts) untuk mendapatkan pemusatan jiwa yang lebih sempurna, untuk mempesiapkan diri tersebut, beliau memilih tempat disebuah gua kecil yang bernama HIRO, yang terdapat pada sebuah bukit yang bernama "Jabal Nur" (Bukit cahaya) yang terletak kira-kira dua/tiga mil sebelah utara kota mekkah.

Walaupun nabi Muhammad saw dengan  daya fikiran yang jernih itu berusaha merenungkan tentang pencipta alam raya ini, namun sebelum kebinasaanya, beliau tidakalah sampai kepada hakekat penciptanya, sebagaimana diisyaratkan dalam Al-Qur'an surah AS-Syuraa ayat 52 yang artinya.

"Dan begitulah telah kami wahyukan kepadamu suatu ruh (al-qur'an) dari perintah kami, kamu belum pernah mengetahui apakah kitab dan apakah iman."(QS.AS-syuraa:52)

Demikianlah kisah singkat mengenai  Akhlak Nabi Muhammad Saw dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Semoga dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua dan dapat kita amalkan ke kehidupan kita sehari-hari.

2 komentar