Ketentuan dan Syarat Hewan Qurban Idul Adha-syariat berqurban, bermula dari kisah Nabi Ibrahim as. Beliau yang telah menanti anak sejak lama diperintahkan oleh Allah swt untuk menyembelih puteranya sendiri.
Perintah ini merupakan ujian berat baginya karena harus menentukan, untuk tidak menyembelih puteranya Ismail as dan mengabaikan perintah Allah Swt atau harus menyembelih puteranya yang berarti mengikuti perintah Allah.
Namun, Nabi Ibrahim memiliki keyakinan yang kuat terhadap Allah, sehingga beliau pun dengan ikhlas melaksanakan perintahnya untuk menyembelih puteranya tersebut. Dengan keikhlasan dan ketulusannya tersebut maka digantikanlah anaknya tersebut dengan seekor domba oleh Allah Swt.
Cerita singkat ini merupakan sedikit sejarah awal dimana istilah dan syariat qurban muncul. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas ketentuan dan syarat qurban di bulan idul adha.
Perintah ini merupakan ujian berat baginya karena harus menentukan, untuk tidak menyembelih puteranya Ismail as dan mengabaikan perintah Allah Swt atau harus menyembelih puteranya yang berarti mengikuti perintah Allah.
Namun, Nabi Ibrahim memiliki keyakinan yang kuat terhadap Allah, sehingga beliau pun dengan ikhlas melaksanakan perintahnya untuk menyembelih puteranya tersebut. Dengan keikhlasan dan ketulusannya tersebut maka digantikanlah anaknya tersebut dengan seekor domba oleh Allah Swt.
Cerita singkat ini merupakan sedikit sejarah awal dimana istilah dan syariat qurban muncul. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas ketentuan dan syarat qurban di bulan idul adha.
BACA JUGA :
Artikel tentang Pengertian Qurban dan Aqiqah
Ketentuan dan Syarat Qurban
Ketentuan Penyembelihan Hewan Qurban
Terdapat beberapa Ketentuan yang perlu diperhatikan di saat penyembelihan hewan qurban :
1. Niat
Niat ini sangat berpengaruh untuk setiap ibadah yang akan kita kerjakan, pasalnya niat ini akan menjadi tujuan untuk ibadah kita. Diterima atau tidaknya ibadah kita pun tergantung dengan niat kita.
Apabila niat kita ditujukan untuk beribadah kepada Allah swt, insyaallah ibadah kita diterima dan apabila niat kita ditujukan untuk memperoleh pujian dari orang lain maka akan menjadikan ditolaknya ibadah kita.
Apabila niat kita ditujukan untuk beribadah kepada Allah swt, insyaallah ibadah kita diterima dan apabila niat kita ditujukan untuk memperoleh pujian dari orang lain maka akan menjadikan ditolaknya ibadah kita.
2. Menyebut asma Allah saat melakukan penyembelihan
Apabila kita melakukan penyembelihan tanpa menyebut asma Allah maka, akan menjadikan haramnya binatang yang disembelih sekalipun itu binatang halah. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah yang artinya :
"Dan janganlah kamu makan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik." (Al-An'aam:121)
"Dan janganlah kamu makan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik." (Al-An'aam:121)
3. Menggunakan pisau tajam saat proses penyembelihan
Penyembelihan menggunakan pisau yang tajam dapat mempercepat penyembelihan dan tidak terkesan menyiksa.
Dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu'anhu, ia berkata"dua hal yang aku hafal dari Rasulullah Saw, beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik kepada segala sesuatu. Apabila kamu membunuh, hendaklah membunuh dengan cara yang baik, dan jika engkau menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik dan hendaknya seorang menajamkan pisaunya dan menenangkan hewan yang disembelihnya itu.
4. Melakukan penyembelihan pada leher
Hal demikian guna mempercepat kematian hewan yang disembelih, dengan memutuskan urat-urat pada kerongkongannya.
Dari Ibnu 'Abbas Raddiyallahuanhu, berkata :"Menyembelih itu pada leher dan pangkal lehernya."
5. Membaringkan hewan dirusuk sebelah kiri
Berkata Syekh Zakariya al-Anshari di dalam Asna al-Mathalib fi Syarhi Raudhi ath-Thalib: “Hendaklah hewan qurban dibaringkan di atas lambung kiri, karena hal itu lebih muda bagi penyembelih untuk memegang pisau dengan tangan kanan, dan memegang kepala hewan dengan tangan kiri.”
6. Disunnah kan menghadap kiblat
Disunnahkan menghadapkan hewan yang akan di sembelih ke arah Kiblat dan membaca seperti apa yang dibaca oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits berikut.
Dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyembelih dua ekor domba yang mempunyai tanduk bagus dan bewarna putih serta telah dikebiri (dipukul dua biji pelirnya agar syahwatnya untuk kawin hilang-penj).
Ketika beliau menghadapkan keduanya (ke arah Kiblat) beliau berdo’a:
Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi di atas agama Nabi Ibrahim yang lurus dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik.
Sesungguhnya shalatku, ibadahku (sembelihanku), hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku termasuk orang-orang menyerahkan diri (kepada Allah).
Ya Allah, ini adalah dari-Mu dan untuk-Mu dari Muhammad dan umatnya, bismillaahi wa Allaahu akbar (dengan Nama Allah (aku menyembelih) dan Allah Mahabesar).’Kemudian beliau menyembelihnya.
7. Penyembelihan dilakukan oleh seorang muslim
Penyembelihan dilakukan dengan menyebut asma Allah dan ditujukan untuk beribadah kepada Allah swt. Hewan qurban bukan ditujukan untuk pemujaan, ataupun penyembahan.
Oleh karenanya segala proses penyembelihannya harus dilakukan seorang muslim yang mengetahui syariat menyembelih hewan qurban.
Waktu penyembelihan Qurban
Penyembelihan dilaksanakan seteleh usai melaksanakan shalat ied Idul Adha.
Rasulullah Saw bersabda:
"barang siapa menyembelih sebelum shalat hendaklah menyembelih sekali lagi sebagai gantinya, dan siapa yang belum menyembelih hingga kami selesai shalat maka menyembelihlah dengan 'bismillah'. (HR.Bukhari dan Muslim)
Syarat-syarat hewan Qurban
1. Hewan qurban berupa hewan ternak (Unta,sapi dan kambing atau domba)
2. Cukup Umur
"Hewan-hewan yang akan diqurbankan terdapat batas minimal untuk dapat disembelih :
- Unta, Minimal telah berusia lima tahun
- Sapi atau Kerbau, Minimal telah berusia dua tahun
- Domba, Minimal telah berusia 1 tahun atau telah berganti gigi,
- Kambing, Minimal telah berusia dua tahun.
BACA JUGA:
Ketentuan dan syarat hewan qurban lengkap
3. Tidak cacat
Hewan yang diqurbankan haruslah sehat dan tidak cacat (buta sebelah, sakit yang jelas, pincang yang jelas dan sangatlah kurus tidak memiliki sum-sum tulang belakang).
Dan apabila terdapat cacat pada binatang qurban maka akan menjadikan qurbannya tidak sah.
4. Berqurban dengan Hewan milik sendiri, tidak diperbolehkan berqurban menggunakan binatang curian atau rampasan.
5. Hewan qurban harus bebas dari ikatan-ikatan orang lain. Artinya bukan binatang yang tergadai ataupun binatang waris yang warisannya belum dibagikan.
Demikianlah penjelasan mengenai ketentuan dan syarat hewan qurban, semoga bermanfaat untuk kita semua.
Orang Lain Juga Membaca :
Artikel Tentang Shalat 'Idain
Artikel Tentang Haji dan Umrah
0 komentar